Jumat, 23 Maret 2012

Tugas Metode Penelitian Sosial :D


Sosialita muslim diindonesia


Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang.Pada beberapa negara Arab serta negara – negara Barat , kata “hijab” lebih sering diartikan sebagai kerudung yang digunakan oleh wanita muslim (jilbab).Dalam Islam hijab diartikan sebagai tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.Dan seiring berjalannya waktu lahirlah komunitas yang menamakn diri mereka sebagai Hijabers Community (HC) atau lebih dikenal dengan perkumpulan 30 perempuan muda berhijab. Komunitas ini fokus melakukan syiar dengan cara lebih modern, bergaya khas anak muda, namun tetap patuh pada kaidah ,yang kini sedang marak diIndonesia yang sangat mempengaruhi wanita muslim Indonesia sebagai acuan untuk berbusana modern namun tetap syar’i.
Perlu diketahui arti dari Hijabers Community (HC) itu sebelumnya adalah sebuah wadah komunitas wanita muslimah yang dibentuk pada tanggal 27 november 2010 di Jakarta, oleh 30 wanita berjilbab dengan latar belakang profesi dan kehidupan yang berbeda. Berkumpul bersama untuk berbagi visi mereka untuk membentuk sebuah komunitas yang akan mengakomodasi kegiatan yang terkait dengan jilbab dan muslimah. Dari fashion, gaya jilbab dan segala sesuatu yang akan membuat kaum muslimah menjadi lebih baik.Dan diharapkan melalui komunitas ini , setiap muslimah bisa bertemu teman baru, saling mengenal satu sama lain dan belajar dari satu sama lain (http://female.kompas.com/read/2011/08/11/13253987/Hijabers.Community.Bersyiar.Melalui.Fashion.Taat.Kaidah).
Siring berjalannya waktu lama – kelamaan banyaknya jenis – jenis komunitas yang sama seperti HC ini disejumlah kota diIndonesia ,dan mulai banyaknya wanita – wanita muda yang mengenakan jilbab karna tertarik oleh fashion hijab yang dipelopori oleh HC ini.HC biasanya melakukan sejumlah acara – acara dan kegiatan seperti talkshow,hijabclass,fashion show,pengajian dan lain sebagainya sebagai bentuk syiar. Disisi lain, ada anggapan miring atas berdirinya komunitas HC, ada yang memandang HC sebagai 'sosialita' muslim. Karena gaya berpakaian HC dan penampilan yang modis. Selain itu juga karena HC sering berkumpul di mal atau cafe. Socialita / Sosialita adalah orang-orang kaya harta yang memang kaya semenjak lahir. Atau karena keturunan. Bisa karena berasal dari keluarga pengusaha, atau bidang yang lainnya. Hal ini pernah diungkapkan oleh salah seorang bloggerternama Diana Rikasari beberapa waktu lalu ketika diwawancarai oleh MetroTV dalam sebuah acara bincang-bincang pagi hari. Definisi kaya bisa bersifat relatif, tapi dalam hal definisi apa itu sosialita, tentu bersifat lebih dari sekadar cukup kaya pada umumnya. Tapi belum cukup sampai di situ sebetulnya definisi mengenai apa itu sosialita. Tambahannya yaitu mereka yang terlahir kaya dan mempergunakan kekayaannya itu untuk turut serta melakukan kegiatan yang bersifat sosial. Sosial seperti apa? Apakah semacam aksi donor darah atau mengumpulkan nasi bungkus untuk donasi bencana alam? Sepertinya bukan hal semacam itu, tapi aksi sosial sesuai dengan kelas mereka. Penggalaman dana untuk tingkat korporasi dan para eksekutif dengan acara yang bisa dibilang lebih banyak bersifat eksklusif atau berkelas. Mungkin bisa lewat pesta atau penyelenggaraan konser musik di hotel berbintang, peragaan busana, pesta kebun & dansa di pinggir pantai, dan lain sebagainya ( http://nurrahmanarif.wordpress.com/2011/06/06/sosialita/). Namun sekarang ada pergeseran arti dari sosialita itu menjadi, orang bermuka banyak yang sangat kaya (biasanya karena warisan) "aktif secara sosial" dalam konteks berpesta pora, foya-foya, berkumpul dengan sejumlah konglomerat kaya lainnya dan mendapat cakupan perhatian yang cukup besar dari media, frekuensi "aktif secara sosial" dalam rangka menolong orang-orang yang kurang beruntung menjadi lebih dan sangat sangat kecil, hanya sekadar menjaga citra mereka yang disembunyikan dalam multi-muka, yang menjadikan mereka "Seseorang" yang sebenarnya "bukan siapa-siapa". Biasanya saking kayanya mereka, para sosialita tidak memiliki pekerjaan, atau pekerjaan yang digelutinya hanya ecek-ecek, tetapi entah bagaimana duit dapat mengalir terus (http://kamusslang.com/arti/sosialita).
Bagaimana dengan sosialita muslim ? Menurut Erna , secara garis besar sosialita muslim dapat dicirikan sebagai berikut : Menampilkan atribut Fashion yang trendy dan tidak kampungan;dan memiliki kelompk pengajian atau taklim sehingga mendapat muatan positif bagi pencerahan pemikiran yang nantinya akan berimbas pada perubahan dan kemajuan baik secara individu maupun masyarakat. Seperti hadirnya gerakan sedekah,zakat,kontribusi sosial,pendidikan,dan sebagainya dari sosialita muslim. Hanya saja bila tidak hati – hati , pergaulan kalangan atas memudahkan perasaan riya’,pamer,tabarruj dan kebiasaan meng-ghibah serta gaya hidup konsumtif,” (Paras, tahun IX – Maret 2012 hal 20).
Walau mereka bisa dikatakan sebagai sosialita yang menyukai fashion, barang – barang branded, hanya saja jenis barangnya seputar busana muslimah,jilbab dan aksesoris pendukung yang acuan tren muslimah secara umum. Mereka juga memiliki gaya hidup yang islami dan kontribusi bagi masyarakat muslim yang dapat mempengaruhi wanita muslim untuk mengenakan hijab. Dian pelangi mengklarifikasi dugaan tersebut, "Prinsipnya, citra Islam bisa ditampilkan lebih indah, termasuk dari gaya busana. Keindahan gaya busana muslim inilah yang bisa menjadi pemicu bagi perempuan lain untuk kemudian berhijab. Ini adalah juga bagian dari syiar. Anggota komunitas juga bisa saling berbagi pengetahuan seputar agama Islam, mau pun berbagai hal seputar kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan aturan Islam. Ini adalah cara kita bersyiar, dengan kemasan yang berbeda, lebih dekat dengan dunianya anak muda," ucap Dian Pelangi.( http://female.kompas.com/read/2011/08/11/13253987/Hijabers.Community.Bersyiar.Melalui.Fashion.Taat.Kaidah). Mereka tidak menghamburkan uang mereka seperti sosialita tas branded yang bias menghabiskan uang 1M hanya untuk sebuah tas, tetapi mereka bersyiar melalui hijab fashion mereka agar wanita muslim terutama diIndonesia agar mentup aurat dengan berhijab , dengan melakukan langkah kegiatan seperti melakukan Fashion show,talkshow,hijab class,pengajian,bakti sosial, dan hal – hal yang tidak bertentangan dengan Islam. (Paras, tahun IX – Maret 2012 hal 20).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar